Kamis, 08 Juni 2017

"Pelajar Berkendara Tidak Mempunyai SIM" Perbaikan Kuis 13

Kuis Debat  “Pelajar Berkendara Tidak Mempunyai SIM” SMAN 41 Thn 2017

Tim  Pro
1. Muhammad Almer (Orang pertama)
2. Tangguh Bias Mufrodi(Orang kedua)
3. Veren Natasya (Orang ketiga)

Tim 7 Kontra
1. Husnia Faizzah Fikriah (Orang pertama)
2. Raffyali Nuralip (Orang kedua)
3. Rizki Rawi Razak (Orang ketiga)

Kelas : X IPS 3
Tugas : Remedial Kuis Debat
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Semester : Genap
Guru : M.Jarkasih, S.Pd., M.Par.
Naskah :

Almer (pro) : Saya setuju apabila pelajar mengendarai kendraan bermotor ke sekolah karena memiliki dampak positif:
1. Dengan membawa motor ke sekolah pelajar dapat menghemat waktu di perjalanan karena tidak harus menunggu kendaraan umum atau angkutan umum yang tidak jelas keberangkatan atau kedatangannya yang akan membuat waktu pelajar terbuang sia – sia, sehingga membuat pelajar akan terlambat sampai di sekolah.
2. Dengan membawa motor ke sekolah juga dapat menghemat uang saku pelajar, karena uangnya tidak perlu terpakai untuk membayar angkutan umum.
3. Dengan mengendarai motor ke sekolah, pelajar tidak akan merepotkan orang tua yang harus mengantar jemput anaknya ke sekolah. Karena tidak semua orang tua berada di rumah saat anaknya ingin beragkat sekolah. Banyak orang tua yang lebih mementingkan pekerjaannya supaya tidak terlambat, sehingga anak itu tidak diurusinya.
4. Dan juga, dengan membawa motor sendiri ke sekolah, pelajar akan merasa lebih nyaman dan aman, dibandingkan menaiki angkutan umum, dikarenakan banyak penumpang lain yang akan mengganggu kenyamanan pelajar, seperti, penumpang yang merokok, penumpang yang bau badan atau keringat yang mengakibatkan rasa nyaman pelajar akan berkurang, sehingga pelajar berpikiran untuk tidak ingin menaiki angkutan umum lagi.
secara psikologi untuk mncapai suatu tujuan.

Husnia (Kontra) : Banyaknya pelajar mengendarai sepeda motor ke sekolah tentu bukanlah hal yang asing lagi. Ya, membawa motor ke sekolah memang mempunyai dampak positif, tetapi di sisi lain pasti mempunyai dampak negatif. Seperti yang saat ini marak terjadi beberapa perkara, dikarenakan siswa membawa motor ke sekolah. WHO mencatat bahwa 1 juta orang meninggal dunia tiap tahunnya di seluruh dunia akibat kecelakaan, dimana 40% diantaranya berusia 25 tahun dan 60 % berusia < 25 tahun yaitu berkisar pada usia anak-anak dan remaja.Saat ini banyak sekali terlihat pelajar atau anak dibawah umur, mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah. Baik itu pelajar SD, SMP maupun SMA, yang mana merteka telah difasilitasi oleh orangtuanya ataupun pinjam dari sanak saudara maupun temannya. Hal ini tentu tidak dapat dibenarkan, karena salah satu syarat bagi pengemudi kendaraan harus dilengkapi dengan Surat Izin Mengemudi (SIM), dan usia mereka sendiri belum mencukupi untuk memiliki SIM tersebut, apalagi ini bertentangan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. seperti pelajar tidak mengunakan helm tidak memakai kaca spion dan mengganti body motornya, fenomena ini

Tangguh (pro) : Pelajar seharusnya tidak dijadikan kambing hitam itu mlanggar aturan karena mereka belum memiliki surat izin mngemudi (SIM) tetapi sisi lain mereka ingin menghemat uang jajan untuk pergi kencan walaupun pemerintah juga sudah mmberikan pelayanan bus gratis menuju ke sekolah itu tidak mencangkup seluruh wilayah tinggal anak anak tersbut bagaimana dengan anak anak yang tidak mencangkup bus sekolah tersbut otomatis mereka akan menggunakan bermotor  orang tua mreka pula melarang untuk mengendarai sepeda motor karena anak anak mereka sudah mahir bisa membedakan mana yang baik dan salah orang tua mereka tidak melarang walaupun sekolah beranggapan bahwa karena sekolah tidak mau tau jika ada kejadian yang menimpa siswa gejala di jalan seperti macet

Raffyali (Kontra) : Dengan berbagai dampak positif ketika pelajar mengendarai motor ke sekolah, tentu kita harus lebih bisa melihat kepada dampak negatif apa yang dapat disebabkan ketika pelajar mengendarai motor ke sekolah. Dengan mengetahui beberapa dampak negatifnya, para orang tua siswa, para siswa, dan guru pembimbing atau pihak-pihak lain dapat lebih berpartisipasi. Berikut dampak-dampak negatifnya:
1.Pelajar yang mengendarai motor ke sekolah bisa saja mengalami hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan yg umum terjadi. Ketika hal itu terjadi, tentu akan merugikan beberapa pihak, terutama orang tua pelajar, dan pelajar itu sendiri.
2.ketika melakukan penjagaan ketat di beberapa jalur perjalanan, pihak kapolsek yang bertugas akan menahan siapa saja yg tidak mematuhi aturan lalulintas. Termasuk para pelajar yg masih di bawah umur, yg belum mempunyai SIM, yg tidak menggunakan helm, dan pelajar  yang semenah-menah dalam mengendarai.
3.Pelajar yang terlalu sering mengendarai motor, akan merasa bosan, sehingga berinisiatif untuk mencari hal-hal yang baru, seperti mendirikan segerombolan geng motor. Tentu pelajar akan menganggap hal itu menyenangkan. Tetapi, di sisi lain akan merusak masa depan pelajar dan merugikan banyak masyarakat.
4 Mengendarai motor tentunya hal yang sangat menyenangkan bagi para pemula, karena mengendarai motor adalah sesuatu yang hal menyenangkan, hal itu bisa saja menurunkan konsentrasi belajar siswa karena memikirkan kesenangan dalam berkendara.

Veren ( Pro) : Bagi kita para pelajar kita tentu membutuhkan kendraan untuk berangkat ke sekolah apakah anda menjamin dengan adanya kendaraan umum akan menguntungkan bagi kita ke sekolah atau pulang sekolah dan apa anda menentukan itu gartis atau bayar kita tentu sekali sering di jadikan kaamning hitam dengan mengendarai motor dapat membantu pelajar ke sekolah dan sekolah pun mengijijni walaupun kita tidak mempunyai sim , kita dapat menguasai tekhnik berekendara yang baik dan benar selain itu dengan adanya sarana dan prasana yang lengkap dapat memotivasi kita belajar tidak untuk bersenang - senang berkendara motor

Rizki (Kontra) : 90 persen lebih itu mereka tidak punya SIM. Baik pelajar yang sudah cukup usia untuk memiliki SIM atau pelajar yang memang belum cukup usia untuk mendapatkan SIM,\\\" jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Senin (23\/9\/2013).
Tahun 2011 saja, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar mencapai 677 kasus. Dan untuk usia pelanggar lalu lintas yang belum cukup umur untuk berkendara yakni usia 0-15 tahun, tercatat ada 40 kasus. Sementara untuk usia 16-21 tahun, mencapai 926 kasus kecelakaan.Sementara untuk jenis pendidikan dari pelanggar tingkat Sekolah Dasar, mencapai 182 orang. Sedangkan pelanggar di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) mencapai 1.384 orang dan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai 4.151 kasus.
"Tapi di antara mereka itu mungkin ada yang punya SIM, terutama yang duduk di bangku SMA yang sudah berusia 17 tahun. Kalau anak SD dan SMP, sudah pasti mereka tidak memiliki SIM," jelas Rikwanto.Sementara itu, di tahun 2012, angka kecelakaan yang melibatkan pelajar, cukup memprihatinkan yakni mencapai 487 kasus dari total kecelakaan 8.020 kasus yang terjadi di wialayah hukum Polda Metro Jaya.Selanjutnya, Rikwanto mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya untuk menekan angka kecelakaan atau pun pelanggaran lalu lintas yang melibatkan pelajar. Salah satu upaya adalah dengan melakukan tindakan represif yakni dengan razia."Semua dalam razia itu dijaring sesuai sasaran dalam razia itu. Kalau roda dua, semua roda dua dihentikan. Nah dalam razia itu ditemukan ada karyawan, TNI\/Polri, buruh, dan ada juga pelajar" jelasnya.
Di samping itu, upaya preventif juga terus dilakukan di antaranya dengan melakukan program polisi sahabat anak dan polisi siswa sambil mensosialisasikan keselamatan berlalu lintas kepada para pelajar.Lebih jauh Rikwanto berpesan, kepada para orangtua agar tidak membiarkan anak-anaknya yang belum cukup umur untuk berkendara. Melihat contoh kasus kecelakaan yang melibatkan anak di bawah umur, AQJ (13) di Tol Jagorawi beberapa waktu lalu, harus menjadi pelajaran bagi para orangtua untuk tidak bersikap permisif terhadap anak-anaknya.

Veren (Pro) : Saya tetap setuju dengan adanya pelajar mengandarai motor ke sekolah sebab pelajar mengendarai ke sekolah ada dampak positifnya
1. Dengan membawa motor siswa bisa menghemat waktu karena tidak harus menunggu angkutan umum. Belum lagi angkutan umum itu harus ngetam. Jadi intinya waktu tidak efektif dan efisien.
2. Siswa bisa menghemat uang saku karena tidak dikenakan biaya sedikitpun untuk membayar angkutan umum.
3. Siswa tidak merepotkan orang tua yang harus mengantar maupun menjemputnya ke sekolah.
4. Yang paling terpenting adalah siswa merasa aman dan nyaman. Siswa tidak harus berjubel di angkutan umum apalagi jika tidak kebagian tempat duduk.
5.untuk memotivasi anaknya ke sekolah
Jika anda ingin mengatakan, Sudah banyak bukti saat ini bahwa dominan kecelakaan disebabkan karena siswa yang tidak memakai helm ataupun tidak ada SIM. Menurut saya, itu hanyalah siswanya saja yang tidak menaati lalu lintas. Jadi intinya kembali lagi kepada kualitas pribadinya masing-masing.

Rizki (kontra) : Hal tersebut diungkapkan Kanit Patroli Satlantas Polres Tanjungpinang, Ipda Riki, Senin (9/12/2013) usai mengelar razia di kawasan Bintan Center Tanjungpinang. "Ada peningkatan pelanggaran sekitar 90 persen pelanggara d itahun ini jika dibanding tahun 2012 lalu," katanya.
Menurut dia, tingginya angka pelanggaran dan penindakan itu disebabkan banyak pengguna kendaraan roda dua dan roda empat dengan sengaja dan tidak sengaja selalu beralasan meninggalkan sejumlah surat kendaraan baik SIM, STNK, KTP, di rumah daripada dibawa saat berkendara.
"Saya mengimbau kepada warga Tanjungpinang agar selalu membawa surat-surat kendaraan, baik SIM dan STNK. Sudah selayaknya surat itu Anda bawa ketika ingin berkendara sebab banyak gunanya. Jika terjadi kecelakaan lalu lintas, razia, dan lainnya, warga yang ingin menolong bisa segera tahu alamat yang bisa dituju untuk memberikan informasi," katanya.
Pelanggaran tahun ini didominasi pengendara roda dua pribadi, sisanya pelajar.


jadi saya tetap tidak setuju jika pelajar bawa kendaran motor demi nyawa pelajar tersebut.

7 komentar:

  1. Kunjungi blog saya fatonbarira.blogspot.com

    BalasHapus
  2. trimakasihh....
    ini sangat bermanfaat

    BalasHapus
  3. In this manner my friend Wesley Virgin's tale starts in this SHOCKING AND CONTROVERSIAL VIDEO.

    You see, Wesley was in the military-and shortly after leaving-he unveiled hidden, "self mind control" tactics that the CIA and others used to obtain whatever they want.

    These are the EXACT same SECRETS tons of famous people (notably those who "come out of nothing") and the greatest business people used to become wealthy and successful.

    You've heard that you utilize only 10% of your brain.

    Really, that's because the majority of your brainpower is UNCONSCIOUS.

    Maybe that expression has even taken place INSIDE your own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head 7 years ago, while riding a non-registered, beat-up bucket of a car without a driver's license and with $3 on his debit card.

    "I'm absolutely fed up with living paycheck to paycheck! When will I finally make it?"

    You've taken part in those conversations, right?

    Your very own success story is waiting to happen. Go and take a leap of faith in YOURSELF.

    CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S SECRETS

    BalasHapus