Kuis Debat “Pelajar Berkendara Tidak Mempunyai SIM” SMAN 41
Thn 2017
Tim Pro
1. Muhammad Almer (Orang pertama)
2. Tangguh Bias Mufrodi(Orang kedua)
3. Veren Natasya (Orang ketiga)
Tim 7 Kontra
1. Husnia Faizzah Fikriah (Orang pertama)
2. Raffyali Nuralip (Orang kedua)
3. Rizki Rawi Razak (Orang ketiga)
Kelas : X IPS 3
Tugas : Remedial Kuis Debat
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Semester : Genap
Guru : M.Jarkasih, S.Pd., M.Par.
Naskah :
Almer (pro) : Saya setuju apabila pelajar mengendarai kendraan
bermotor ke sekolah karena memiliki dampak positif:
1. Dengan membawa motor ke sekolah pelajar dapat menghemat waktu
di perjalanan karena tidak harus menunggu kendaraan umum atau angkutan umum
yang tidak jelas keberangkatan atau kedatangannya yang akan membuat waktu
pelajar terbuang sia – sia, sehingga membuat pelajar akan terlambat sampai di
sekolah.
2. Dengan membawa motor ke sekolah juga dapat menghemat uang saku
pelajar, karena uangnya tidak perlu terpakai untuk membayar angkutan umum.
3. Dengan mengendarai motor ke sekolah, pelajar tidak akan
merepotkan orang tua yang harus mengantar jemput anaknya ke sekolah. Karena
tidak semua orang tua berada di rumah saat anaknya ingin beragkat sekolah.
Banyak orang tua yang lebih mementingkan pekerjaannya supaya tidak terlambat,
sehingga anak itu tidak diurusinya.
4. Dan juga, dengan membawa motor sendiri ke sekolah, pelajar akan
merasa lebih nyaman dan aman, dibandingkan menaiki angkutan umum, dikarenakan
banyak penumpang lain yang akan mengganggu kenyamanan pelajar, seperti,
penumpang yang merokok, penumpang yang bau badan atau keringat yang
mengakibatkan rasa nyaman pelajar akan berkurang, sehingga pelajar berpikiran
untuk tidak ingin menaiki angkutan umum lagi.
secara psikologi untuk mncapai suatu tujuan.
Husnia (Kontra) : Banyaknya pelajar mengendarai sepeda motor ke
sekolah tentu bukanlah hal yang asing lagi. Ya, membawa motor ke sekolah memang
mempunyai dampak positif, tetapi di sisi lain pasti mempunyai dampak negatif.
Seperti yang saat ini marak terjadi beberapa perkara, dikarenakan siswa membawa
motor ke sekolah. WHO mencatat bahwa 1 juta orang meninggal dunia tiap tahunnya
di seluruh dunia akibat kecelakaan, dimana 40% diantaranya berusia 25 tahun dan
60 % berusia < 25 tahun yaitu berkisar pada usia anak-anak dan remaja.Saat
ini banyak sekali terlihat pelajar atau anak dibawah umur, mengendarai
kendaraan bermotor ke sekolah. Baik itu pelajar SD, SMP maupun SMA, yang mana
merteka telah difasilitasi oleh orangtuanya ataupun pinjam dari sanak saudara
maupun temannya. Hal ini tentu tidak dapat dibenarkan, karena salah satu syarat
bagi pengemudi kendaraan harus dilengkapi dengan Surat Izin Mengemudi (SIM),
dan usia mereka sendiri belum mencukupi untuk memiliki SIM tersebut, apalagi
ini bertentangan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. seperti pelajar tidak mengunakan helm tidak memakai kaca spion dan
mengganti body motornya, fenomena ini
Tangguh (pro) : Pelajar seharusnya tidak dijadikan kambing hitam
itu mlanggar aturan karena mereka belum memiliki surat izin mngemudi (SIM)
tetapi sisi lain mereka ingin menghemat uang jajan untuk pergi kencan walaupun
pemerintah juga sudah mmberikan pelayanan bus gratis menuju ke sekolah itu
tidak mencangkup seluruh wilayah tinggal anak anak tersbut bagaimana dengan
anak anak yang tidak mencangkup bus sekolah tersbut otomatis mereka akan
menggunakan bermotor orang tua mreka pula melarang untuk mengendarai
sepeda motor karena anak anak mereka sudah mahir bisa membedakan mana yang baik
dan salah orang tua mereka tidak melarang walaupun sekolah beranggapan bahwa
karena sekolah tidak mau tau jika ada kejadian yang menimpa siswa gejala di
jalan seperti macet
Raffyali (Kontra) : Dengan berbagai dampak positif ketika pelajar
mengendarai motor ke sekolah, tentu kita harus lebih bisa melihat kepada dampak
negatif apa yang dapat disebabkan ketika pelajar mengendarai motor ke sekolah.
Dengan mengetahui beberapa dampak negatifnya, para orang tua siswa, para siswa,
dan guru pembimbing atau pihak-pihak lain dapat lebih berpartisipasi. Berikut
dampak-dampak negatifnya:
1.Pelajar yang mengendarai motor ke sekolah bisa saja mengalami
hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan yg umum terjadi. Ketika hal itu
terjadi, tentu akan merugikan beberapa pihak, terutama orang tua pelajar, dan
pelajar itu sendiri.
2.ketika melakukan penjagaan ketat di beberapa jalur perjalanan,
pihak kapolsek yang bertugas akan menahan siapa saja yg tidak mematuhi aturan
lalulintas. Termasuk para pelajar yg masih di bawah umur, yg belum mempunyai
SIM, yg tidak menggunakan helm, dan pelajar yang semenah-menah dalam
mengendarai.
3.Pelajar yang terlalu sering mengendarai motor, akan merasa
bosan, sehingga berinisiatif untuk mencari hal-hal yang baru, seperti
mendirikan segerombolan geng motor. Tentu pelajar akan menganggap hal itu
menyenangkan. Tetapi, di sisi lain akan merusak masa depan pelajar dan
merugikan banyak masyarakat.
4 Mengendarai motor tentunya hal yang sangat menyenangkan bagi
para pemula, karena mengendarai motor adalah sesuatu yang hal menyenangkan, hal
itu bisa saja menurunkan konsentrasi belajar siswa karena memikirkan kesenangan
dalam berkendara.
Veren ( Pro) : Bagi kita para pelajar kita tentu membutuhkan
kendraan untuk berangkat ke sekolah apakah anda menjamin dengan adanya
kendaraan umum akan menguntungkan bagi kita ke sekolah atau pulang sekolah dan
apa anda menentukan itu gartis atau bayar kita tentu sekali sering di jadikan
kaamning hitam dengan mengendarai motor dapat membantu pelajar ke sekolah dan
sekolah pun mengijijni walaupun kita tidak mempunyai sim , kita dapat menguasai
tekhnik berekendara yang baik dan benar selain itu dengan adanya sarana dan
prasana yang lengkap dapat memotivasi kita belajar tidak untuk bersenang - senang
berkendara motor
Rizki (Kontra) : 90 persen lebih itu mereka tidak punya SIM. Baik
pelajar yang sudah cukup usia untuk memiliki SIM atau pelajar yang memang belum
cukup usia untuk mendapatkan SIM,\\\" jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya
Kombes Pol Rikwanto, Senin (23\/9\/2013).
Tahun 2011 saja, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat
kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar mencapai 677 kasus. Dan untuk
usia pelanggar lalu lintas yang belum cukup umur untuk berkendara yakni usia
0-15 tahun, tercatat ada 40 kasus. Sementara untuk usia 16-21 tahun, mencapai
926 kasus kecelakaan.Sementara untuk jenis pendidikan dari pelanggar tingkat
Sekolah Dasar, mencapai 182 orang. Sedangkan pelanggar di tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP) mencapai 1.384 orang dan di tingkat Sekolah Menengah
Atas (SMA) mencapai 4.151 kasus.
"Tapi di antara mereka itu mungkin ada yang punya SIM,
terutama yang duduk di bangku SMA yang sudah berusia 17 tahun. Kalau anak SD
dan SMP, sudah pasti mereka tidak memiliki SIM," jelas Rikwanto.Sementara
itu, di tahun 2012, angka kecelakaan yang melibatkan pelajar, cukup
memprihatinkan yakni mencapai 487 kasus dari total kecelakaan 8.020 kasus yang
terjadi di wialayah hukum Polda Metro Jaya.Selanjutnya, Rikwanto mengatakan,
pihaknya terus melakukan upaya untuk menekan angka kecelakaan atau pun
pelanggaran lalu lintas yang melibatkan pelajar. Salah satu upaya adalah dengan
melakukan tindakan represif yakni dengan razia."Semua dalam razia itu
dijaring sesuai sasaran dalam razia itu. Kalau roda dua, semua roda dua
dihentikan. Nah dalam razia itu ditemukan ada karyawan, TNI\/Polri, buruh, dan
ada juga pelajar" jelasnya.
Di samping itu, upaya preventif juga terus dilakukan di antaranya
dengan melakukan program polisi sahabat anak dan polisi siswa sambil
mensosialisasikan keselamatan berlalu lintas kepada para pelajar.Lebih jauh
Rikwanto berpesan, kepada para orangtua agar tidak membiarkan anak-anaknya yang
belum cukup umur untuk berkendara. Melihat contoh kasus kecelakaan yang
melibatkan anak di bawah umur, AQJ (13) di Tol Jagorawi beberapa waktu lalu,
harus menjadi pelajaran bagi para orangtua untuk tidak bersikap permisif
terhadap anak-anaknya.
Veren (Pro) : Saya tetap setuju dengan adanya pelajar mengandarai
motor ke sekolah sebab pelajar mengendarai ke sekolah ada dampak positifnya
1. Dengan membawa motor siswa bisa menghemat waktu karena tidak
harus menunggu angkutan umum. Belum lagi angkutan umum itu harus ngetam. Jadi
intinya waktu tidak efektif dan efisien.
2. Siswa bisa menghemat uang saku karena tidak dikenakan biaya
sedikitpun untuk membayar angkutan umum.
3. Siswa tidak merepotkan orang tua yang harus mengantar maupun
menjemputnya ke sekolah.
4. Yang paling terpenting adalah siswa merasa aman dan nyaman.
Siswa tidak harus berjubel di angkutan umum apalagi jika tidak kebagian tempat
duduk.
5.untuk memotivasi anaknya ke sekolah
Jika anda ingin mengatakan, Sudah banyak bukti saat ini bahwa
dominan kecelakaan disebabkan karena siswa yang tidak memakai helm ataupun
tidak ada SIM. Menurut saya, itu hanyalah siswanya saja yang tidak menaati lalu
lintas. Jadi intinya kembali lagi kepada kualitas pribadinya masing-masing.
Rizki (kontra) : Hal tersebut diungkapkan Kanit Patroli Satlantas
Polres Tanjungpinang, Ipda Riki, Senin (9/12/2013) usai mengelar razia di
kawasan Bintan Center Tanjungpinang. "Ada peningkatan pelanggaran sekitar
90 persen pelanggara d itahun ini jika dibanding tahun 2012 lalu,"
katanya.
Menurut dia, tingginya angka pelanggaran dan penindakan itu
disebabkan banyak pengguna kendaraan roda dua dan roda empat dengan sengaja dan
tidak sengaja selalu beralasan meninggalkan sejumlah surat kendaraan baik SIM,
STNK, KTP, di rumah daripada dibawa saat berkendara.
"Saya mengimbau kepada warga Tanjungpinang agar selalu
membawa surat-surat kendaraan, baik SIM dan STNK. Sudah selayaknya surat itu
Anda bawa ketika ingin berkendara sebab banyak gunanya. Jika terjadi kecelakaan
lalu lintas, razia, dan lainnya, warga yang ingin menolong bisa segera tahu
alamat yang bisa dituju untuk memberikan informasi," katanya.
Pelanggaran tahun ini didominasi pengendara roda dua pribadi,
sisanya pelajar.
jadi saya tetap tidak setuju jika pelajar bawa kendaran motor demi
nyawa pelajar tersebut.
Terimakasih Infonya..
BalasHapusMobil Baru Suzuki
Good Sangaad🖒
BalasHapusKunjungi blog saya fatonbarira.blogspot.com
BalasHapustrimakasihh....
BalasHapusini sangat bermanfaat
Sip
BalasHapusYa terus kesimpulannya?:v
BalasHapusIn this manner my friend Wesley Virgin's tale starts in this SHOCKING AND CONTROVERSIAL VIDEO.
BalasHapusYou see, Wesley was in the military-and shortly after leaving-he unveiled hidden, "self mind control" tactics that the CIA and others used to obtain whatever they want.
These are the EXACT same SECRETS tons of famous people (notably those who "come out of nothing") and the greatest business people used to become wealthy and successful.
You've heard that you utilize only 10% of your brain.
Really, that's because the majority of your brainpower is UNCONSCIOUS.
Maybe that expression has even taken place INSIDE your own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head 7 years ago, while riding a non-registered, beat-up bucket of a car without a driver's license and with $3 on his debit card.
"I'm absolutely fed up with living paycheck to paycheck! When will I finally make it?"
You've taken part in those conversations, right?
Your very own success story is waiting to happen. Go and take a leap of faith in YOURSELF.
CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S SECRETS